• Home
  • Kebun

Wamentan: Pasar Komoditas Perkebunan Masih Terbuka Luas

16 Sep 2024, 11:15 WIB | Indarto

Wamentan Sudaryono saat meninjau pameran di acara Bunex 2024 | Dok. Agromilenial

AGROMILENIAL.COM, Tangerang --- Setelah membuka acara Perkebunan Indonesia Expo (Bunex) yang digelar Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkebunan bekerjasama dengan  Badan Pengelola Dana Pekebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono langsung meninjau pameran yang digelar pada 12-14  September 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD Tangerang, Banten. Wamentan Sudaryono mengatakan,  rata-rata peserta pameran komoditas perkebunan sudah punya pasar, di dalam negeri maupun luar negeri. Bahkan, permintaannya cukup besar.

Baca Juga :

“ Kita lihat sudah ada pasar di dalam negeri dan luar negeri. Namun, mereka kerap kali tak bisa menyanggupi kualitas permintaan dari pembeli,” kata Wamentan Sudaryono, kepada wartawan, di Tangerang, belum lama ini.

Wamentan Sudaryono mengatakan, sudah minta no telepon para pelaku usaha perkebunan tersebut dan nantinya akan dilakukan pembinaan untuk mendorong produknya agar lebih mampu bersaing di pasar lokal maupun manca negara. “ Jadi, kalau masalahnya di perizinan, kita akan membantu di perizinannya. Begitu juga apabila masalahnya di pasarnya, maka kita akan mencarikan pasar,” katanya.

Para pelaku usaha perkebunan baik yang skala UMKM dan perusahaan, lanjut Wamentan Sudaryono akan dilakukan pendampingan. “ Mereka nanti akan kita koneksikan dengan komunitas kita di luar negeri,” ujarnya.

Wamentan Sudaryono menegaskan, potensi komoditas perkebunan yang dikelola sejumlah pelaku usaha sangat menjanjikan. Pasarnya juga masih terbuka. Diharapkan, komoditas perkebunan ke depan  mampu bersaing di pasar global. Sehingga, masalah kualitas produk atau  quality control menjadi hal yang sangat penting dilakukan.

Agar ekspor komoditas perkebunan bisa berkelanjutan, Wamentan Sudaryono menyarankan, agara pelaku usaha lebih memperhatikan kualitas produknya. Mengingat, kualitas produk akan menjadi jaminan pasar. Sehingga, setiap pengiriman produk perkebunan mulai dari yang pertama harus baik (berkualitas) dan pengiriman seterusnya juga harus baik.

“ Kalau saya lihat, baik UMKM maupun perusahaan sudah bisa melakukan. Apalagi komoditas perkebunan ini sangat menjanjikan dan saya sangat optimis dengan adanya expo ini. Saya tadi juga lihat ada pengusaha kelapa yang sudah ekspor. Kemudian juga ada pabrik minyak goreng mini di tiga titik yang sudah jalan,” pungkasnya. (to/Humas Ditjenbun)