• Home
  • Prasarana dan Sarana

Pompanisasi Amankan Pertanaman Padi dari Ancaman Kekeringan

08 Agu 2024, 16:53 WIB | Indarto

Ketua Umum KTNA, Yadi Sofyan Noor | Dok. Humas Kementan

AGROMILENIAL.COM, Jakarta --- Pada saat terjadi  iklim ekstem musim kemarau seperti saat ini petani tetap semangat berproduksi. Hal itu dkarenakan, ada  kegiatan pompanisasi yang berjalan efektif memasok air untuk pertanaman padi. 

Baca Juga :

Mengacu data hasil survei KSA amatan Juni 2024, BPS, luas panen pada Agustus diperkirakan 0,94 juta hektar dengan produksi padi 4,62 juta ton dan September seluas 1 juta hektar dengan produksi padinya 5,14 juta ton.

“ Kondisi pertanaman padi ini tentunya relatif lebih bagus dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Di tahun lalu, luas panen padi bulan Agustus 0,86 juta hektar dan September 0,84 juta hektar,” papar Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor dalam keterangan pers, di Jakarta, Kamis (8/8).

Sofyan optimis produksi beras pada Agustus dan September 2024 mengalami surplus dan tentunya lebih bagus dibanding tahun sebelumnya. Berdasarkan data KSA BPS, produksi beras pada  Agustus diperkirakan 2,66 juta ton dan September di kisaran 3 juta ton. Konsumsi beras nasional pada dua bulan ini yakni sebesar 2,58 juta ton per bulan, sehingga pada Agustus terjadi surplus beras 0,08 juta ton dan September sebesar 0,38 juta ton.

“Artinya apa? prediksi panen ini lebih baik dibanding tahun lalu. Sebab Produksi beras pada Agustus 2023 mengalami difisit,” ujarnya.

Menurutnya, intervensi penanganan dan antisipasi menghadapi musim kemarau ini terlihat lebih siap dan sangat membantu petani menyiapkan air dan terasa langsung manfaatnya. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tengah menjalakan program pompanisasi nasional guna mengantisipasi dampak kemarau  panjang sejak dini yang tujuanya agar petani tetap menanam padi sehingga produksi padi atau beras nasional aman.

“Iya silakan dicek data BPS juga memprediksi kondisi yang tidak jauh beda. Di wilayah Jabar, Jateng dan Jatim meskipun kemarau tapi tetap ada panen dan tanam, adalah di kisaran 100 sampai 200 ribu hektar panen tiap provinsi dan pada daerah irigasi teknis bahkan ada yang tanam 3 kali setahun. Bahkan pantauan kami terlihat lahan tadah hujan di daerah Cianjur dan Garut itu bisa bertanam padi karena ada pompanisasi,” pungkas Sofyan. (tos)