• Home
  • Kebun

Tanaman Sudah Tua, Produktivitas Sawit Menurun

08 Jul 2024, 12:38 WIB | Indarto

Tumpangsari sawit dengan kedelai | Dok. Istimewa

AGROMILENIAL.COM, Jakarta --- Produktivitas  sawit secara nasional kurun lima tahun terakhir turun. Hal itu dikarenakan kondisi tanaman sawit sudah tua. Selain itu, ada sebagian sawit yang diremajakan, sehingga belum mampu panen maksimal.

Baca Juga :

Demikian dikatakan, Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir), Setiyono. Menurutnya,  karena ada program replanting atau peremajaan sawit rakyat (PSR), maka luasan panen dari kebun sawit yang ada berkurang.

“ Kalau sawit yang sudah direplanting nantinya diharapkan panennya bisa meningkat. Sawit yang direplanting usia tiga tahun yang ditargetkan panennya 11 ton per hektar sudah mampu menyentuh di angka 8 ton per hektar,” kata Setiyono, di Jakarta, Senin (8/7).

Setiyono juga menepis, turunnya produksi sawit bukan disebabkan minimnya pupuk yang disuplai ke petani sawit. Bahkan, petani sawit hingga saat ini tak mendapat pupuk bersubsidi.

“Kami sudah mengusulkan agar mendapat subsidi, namun selalu dipatahkan. Justru sawit yang mensubsidi ke sub sektor pertanian lainnya,” ujarnya.

Menurut Setiyono, apabila program PSR yang ditargetkan pemerintah sebanyak 180 ribu hektar per tahun berjalan bagus, diyakini produksi sawit akan meningkat. Hanya saja, program PSR di lapangan terkendala beberapa hal. Diantaranya, masyarakat atau petani enggan melakukan replanting.

“ Mereka takut selama replanting tak mendapatkan penghasilan. Kemudian, kendala lainnya adalah terkait masalah kelembagaan, sawit yang masuk kawasan hutan dan ketentuan persyaratan lainnya yang sulit dipenuhi petani sawit,” paparnya.

Dikatakan, saat ini luasan kebun sawit yang tergabung dalam Aspekpir sekitar 1 juta hektar (ha). Sebagian besar anggota Aspekpir masih melakukan kemitraan dengan perusahaan. Sedangkan harga TBS petani Aspekpir saat ini masih lumayan bagus, yakni Rp 3.000 per kg. (dar)