- Home
- Bapanas
Tempe Mulai Langka di Pasar
AGROMILENIAL.COM, Jakarta --- Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sudah menyentuh di angka Rp 16.500 bakal berdampak terhadap naiknya harga bahan baku pangan seperti kedelai dan gandum. Saat ini pangan masyarakat yang berbahan baku kedelai seperti tempe sudah mulai langka di pasar. Kendati harga tempe masih di kisaran Rp 6.000 per bungkus, volume tempe yang dijual tidak terlalu banyak.
Lantaran jumlah tempe yang dijual tidak banyak seperti biasanya, sejumlah pedagang mengakalinya dengan memotong satu bungkus tempe menjadi dua. Sehingga jumlah tempe yang dijual kelihatan banyak dengan harga Rp 3.000 per potong.
Menurut salah satu pedagang tempe keliling yang enggan disebut jati dirinya, tempe sudah mulai langka. Tempe yang dijual hanya tempe dibungkus daun. Sedangkan tempe potongan kecil-kecil yang dibungkus kertas sudah tak kelihatan di pasar. Begitu juga dengan tempe yang dibungkus plastik sudah langka.
Produk berbahan baku kedelai lainnya seperti tahu putih potong yang harganya Rp 6.000 per bungkus juga sudah mulai langka. Begitu juga untuk tahu coklat dan kuning mengalami hal yang sama.
Diharapkan, makanan rakyat seperti tahu dan tempe ke depan masih mudah didapatkan masyarakat sebagai sumber protein nabati. Tempe dan tahu yang banyak diproduksi UMKM diharapkan mudah mendapatkan bahan baku kedelai yang diperkirakan harganya akan naik. (jo)
Berita Lainnya
-
-
ICMI Sukseskan Swasembada Pangan Melalui Program Brigade Pangan Cendekia
30 Nov 2024, 13:40 WIB
-
Produksi Padi Tahun 2025 Diyakini Meningkat, Bulog Harus Siap Serap Gabah Petani
30 Nov 2024, 13:36 WIB
-
Kementan Gandeng PTPN Optimalkan Lahan Perkebunan untuk Tumpang Sari Padi Gogo
30 Nov 2024, 13:33 WIB
-
-
Kementan Libatkan Warga Binaan Pemasyarakatan Jadi Bagian Brigade Pangan
29 Nov 2024, 03:50 WIB
-
Berita Populer