- Home
- Prasarana dan Sarana
Upland Project Berdayakan Kaum Milenial Dapat 5 Pendapatan
AGROMILENIAL.COM, Jakarta --- Salah satu tujuan program Upland Project adalah dapat meningkatkan pendapatan khususnya masyarakat di lokasi kegiatan proyek Upland. Hal ini telah terealisasi dengan hasil memuaskan.
Baca Juga :
Seperti disampaikan Pengelola Upland Project, Farakka Sari yang mengunjungi salah satu lokasi di Magelang, Jawa Tengah. Berkat bantuan dan dorongan dengan kegiatan Upland Project penduduk (petani) pendapatannya meningkat dari pemanfaatan limbah rumah tangga kotoran ternak, yang diolah sehingga menjadi pupuk organik cair dan biogas untuk memenuhi sumber api memasak.
“Ini bisa dikerjakan setiap keluarga petani, lumayan tidak perlu beli gas untuk memasak. Sedangkan dari hasil pupuk.organik cair dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik dalam upaya pengembangan padi organik di Magelang,” jelas Farakka.
Begitu pula dari pengembangan beternak kambing dari 100 ekor menjadi 190 an ekor. “ Ini berarti hampir meningkat dua kali lipat,” ujar Farakka.
Disamping itu Upland Project telah memanfaatkan sistem pengolahan lahan berbentuk bedengan dengan istilah 1005 dapat meningkatkan motivasi dan minat kaum milenial agar mau bertani.
Menurut info dari petugas Upland Project dalam kanal youtube Upland Project, yang telah mengaplikasikan pengelolaan lahan sistem bedengan tersebut, dengan istilah 1005 maksudnya pengelolaan lahan seluas seribu meter persegi dengan dibuat bedengan-bedengan dapat memberikan lima pendapatan yaitu pendapatan harian, dua mingguan, bulanan, enam bulan dan taunan.
“Dengan luas lahan seribu meter mungkin 20 X 50 atau 25 X 40 tentu banyak orang yang punya,” ujar petugas.
Dari luas lahan seribu meter tersebut, dapat dibuat dengan 4 sistem bedengan yaitu 30 bedengan lebar 80 cm dan setiap bedengan dibuat parit sedalam 20 cm, dibuat bedengan dengan parit 10 cm, dibuat bedengan tanpa parit, dan dibuat bedengan dengan media tanam.
Dalam pengelolaan lahan bedengan pertama-tama membuat tanah menjadi gembur. Yaitu dengan pengelolaan lahan yang direkomendasikan antara lain dengan bajak atau mencangkul, pemberian pembenah tanah, pemupukan organik dan seterusnya.
Konsultasikan petugas setempat karena setiap jenis tanah seperti tansh mengandung bebatuan, tandus, liat, kapur dan seterusnya berbeda-beda perlakuannya agar menjadikan tanah menjadi gembur dan siap ditanami sehingga dapat memberikan lima pendapatan tersebut.
Apabila tanah telah menjadi gembur (subur) jenis-jenis tanaman yang dibudidayakan agar dapat panen dalam waktu singkat adalah jenis sayuran seperti kangkung sawi, pokcay, seledri, cabai dan lain-lain.
Dengan pengaturan tanam dan waktu tanam yang sedemikian rupa dapat memberikan kepada kita pendapatan yang kita atur bisa memetik hasil dengan interval waktu harian, dua mingguan, bulanan, enam bulanan dan taunan. Atau paling tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran kita, tidak belanja sayur.
Agar dapat panen berkelanjutan sehingga dapat memperoleh lima pendapatan tersebut, yang harus diperhatikan pada intinya adalah media tanam, yaitu tanah dijaga agar memiliki unsur hara yang baik dan subur yang dilakukan dengan pengelolaan lahan yang baik dan benar.
Secara rutin berikan pupuk kandang atau pupuk organik agar tanah memiliki nutrisi yang cukup untuk tanaman. Pupuk kandang dipercaya mengandung mikroba yang aktif dan mampu memperbaiki kondisi tanah menjadi lebih subur. Selanjutnya, para petani juga dapat memberi pupuk kompos sendiri dari hasil fermentasi bahan-bahan hijau. Penggunaan pupuk kompos sangat baik dalam membantu penyuburan tanah dan memberikan nutrisi pada tanah. (Media Upland Project)
Berita Lainnya
-
-
Kabupaten Gowa Ditargetkan Mampu Mengawali Capaian Swasembada
12 Okt 2024, 13:11 WIB
-
-
-
-
-
Berita Populer