- Home
- Hidroponik
Beginilah Jadinya Apabila Paspampres Bercocok Tanam di Atap Gedung
AGROMILENIAL.COM, Jakarta--- Terbatasnya lahan dan sibuknya kegiatan sehari-hari tak menjadi halangan seseorang untuk bercocok tanam. Apalagi kalau bercocok tanam itu merupakan hobi yang menghasilan tentu akan menyenangkan. Hal itulah yang dilakukan Serda Triyono, anggota Paspampres yang hari-harinya disibukkan dengan pengawalan presiden dan wakil presiden, baik di dalam kota maupun di luar kota.
Bertani di tengah kota di lahan terbatas bukan keniscayaan. Niat dan kemauan tinggi akhirnya mampu menyulap roof top (atap) Markas Komando (Mako) Paspampres, yang terkesan angker menjadi “Ijo royo-royo”.
Berawal dari pandemic covid 19 inilah Triyono memulai melakukan urban farming di atas Mako Paspampres. Memang tidak mudah bertanam di atas atap sebuah gedung. Dimulai dari mencoba-coba, dan bejalar ke banyak orang, akhirnya rahasia sukses melakukan urban farming di atap gedung mulai terjawab.
“ Mulanya untuk mengisi waktu luang, mencari kesibukan yang positif. Kami belajar urban farming dari sejumlah media. Namun, tak sekali semai langsung berhasil. Kami belajar empat kali baru bisa menyemai yang benar,” kenang Triyono, dalam sebuah webinar di Jakarta, Senin (17/4).
Mengapa Triyono memilih roof top sebagai tempat untuk bercocok tanam? Menurutnya, karena di atas gedung, sinar mataharinya bagus dan tempatnya luas. Tumbuhan yang ditanam bisa melakukan fotosintesa secara maksimal. Di atas atap gedung inilah bisa dikembangkan pertanian secara modern.
Alasan lainnya, lanjut Triyono, budidaya di atap gedung lebih murah (tak beli tannah). Bisa memanfaatkan roof top yang sudah ada. Bahkan, di sejumlah gedung di Jakarta bisa dimanfaatkan utuk melakukan urban farming.
Budidaya di atap gedung, lokasinya terbuka, tak diganggu tikus dan ayam. Sehingga, atap gedung bisa dimanfaatkan untuk bisnis, menjadi tempat refreshing, indah dipandang mata dan menjadi sumber oksigen. Hanya saja, kekurangannya kalau musim kemarau harus rajin menyiram tanaman pada pagi dan sore. Begitu juga kalau musim hujan , curah hujan tinggi, sehingga banyak jamur dan angin.
Menurutnya, karena budidaya yang dilakukan di atas atap, maka media tanam diatur sedimikian rupa. Media tanam dicampur dengan kohe dan sekam bakar (untuk kurangi beban). “ Tanamanan, khususnya sayuran yang dibudidaya pada awalnya ditanam secara konvensional. Tanaman dibudidaya menggunakan polibag dengan media tanam tanah,” ujarnya.
Adapun tanaman yang dikembangkan di atas gedung tersebut diantaranya, cabai, terong dan tomat. Namun, pada Juni 2021 Ia mulai mengembangkan pertanian modern dengan sistem hidroponik. Lantaran biaya instalasi tinggi, sistem hidroponik ini dilakukan dengan kemauan yang kuat.
“ Kalau tanaman cabai dan tomat yang dibudidaya secara konvensional sudah menghasilkan. Sehingga tiap bulan tak perlu mengeluarkan biaya untuk beli cabai yang harganya sempat menyentuh Rp 90 ribu/kg,” katanya.
Menurut Triyono, untuk mengembangkan hidroponik ini pihaknya perlu kolaborasi dengan Dinas KPKP DKI Jakarta dan instansi lainnya. Kerjasama ini dilakukan untuk mendapatkan bimbingan hingga pasar.
“ Kami juga mengikuti diklat di Asabi. Setelah bagus kami baru berani cari pasar,” ujarnya.
Triyono juga mengaku, telah bergabung dengan komunitas hidroponik dan kerjasama dengan mitra (Hidrofarm Indonesia) untuk memasarkan sayurnya. “Karena kami mulai menggarap lahan di atap seluas 300 meter. Kapan semai, pindah tanam dan panen kita atur agar terjamin, kualitas, kuantitas dan kontinuitasnya,” katanya.
Budidaya kangkung yang ditanam dengan sistem hidroponik akhirnya berkembang dengan baik. Jika kangkung biasa harganya Rp 3.000/ikat, maka kangkung hidroponik ini dipatok Rp 7.000/kg. Alhasil, dengan 12.000 lubang tanam, Triyono mampu memproduk 150 kg/minggu kangkung. Bahkan, sampai saat budidaya sistem hidroponik yang dilakukan di atas gedung Mako Paspamres tersebut mampu memproduk aneka sayuran sebanyak 600 kg/bulan. (dar)
Berita Lainnya
-
-
-
Presiden Prabowo Tegaskan Swasembada Pangan Pilar Ketahanan Nasional
22 Jan 2025, 14:34 WIB
-
Wamentan Sudaryono Pastikan Bendungan Sidoras Dibangun Tahun Ini
22 Jan 2025, 14:31 WIB
-
Mentan Amran dan Kapolri Sigit Tanam Jagung Serentak 1 Juta Hektar
22 Jan 2025, 14:27 WIB
-
-
Berita Populer