• Home
  • SDM

Para Pengembang Start Up dan Petani Milenial Agar Memajukan Pertanian Presisi

15 Mar 2023, 10:14 WIB | Indarto

Mentan SYL saat menghadiri acara Agrinnovation Conference di Jakarta | Dok. Humas Kementan

AGROMILENIAL.COM, Jakarta --- Para pengembang ekosistem bisnis rintisan berbasis teknologi (start-up) dan petani milenial diharapkan  ikut terjun membantu memajukan pertanian Indonesia yang presisi. Mengingat, tantangan krisis dunia yakni pangan, ekonomi dan keuangan ke depanya  sangat serius dan nyata dihadapi suatu negara khususnya Indonesia. Salah satu sektor yang mampu bertahan dan bahkan menyelamatkan perekonomian suatu negara adalah pertanian.

Baca Juga :

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan Slakukan YL) mengatakan, cara bertani yang dikemaren sudah tidak  cocok lagi untuk era ini.  Karena itu, pertanian harus didorong dengan digital sistem.

“ Petani yang memanfatkan smartphone dapat dilatih untuk mengetahui kondisi kebutuhan konsumsi, masalah cuaca, artificial intelegent, dan lainnya untuk mengembangakan pertanian presisi. Berarti teknologi dan mekanisasi adalah bagian - bagian yang mengefektifkan gerakan kita,"  kata Mentan SYL saat memberikan keynote spech pada acara Agrinnovation Conference di Jakarta, Rabu (15/3).

Mentan SYL  menjelaskan,  pertanian presisi merupakan sistem pertanian modern saat ini yang dapat menjadi keyword dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Sistem pertanian presisi dianggap sebagai solusi dalam menghadapi revolusi industri 4.0 sebagai upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Saat ini pertanian tidak hanya dalam bentuk hamparan saja namun sekarang sudah ada di lahan sempit. Siapa saja bisa terjun ke pertanian asal ada kemauan utamanya di perkotaan, yang memiliki lahan yang sudah semakin sempit, bisa bertani dengan memanfaatkan lahan rumah, pot atau polibag bahkan pertanian secara vertikal," papar Mentan SYL.

Sesuai perintah Presiden Jokowi,  lanjut Mentan SYL, pemerintah  melalui Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya memberi dan menciptakan ruang bagi  seluruh pemangku kepentingan dalam bidang pertanian untuk membangun sinergi mulai dari hulu hingga hilir dalam pengembangan pertanian.  Mengacu data BPS, selama pandemi Covid-19, sektor pertanian menjadi bantalan perekonomian nasional.  PDB pertanian Triwulan II 2020 tumbuh 16,24%, satu-satunya sektor yang tumbuh positif sementara sektor lainya alami kontraksi, nilai ekspor pertanian pada 2021 sebesar Rp 625,04 triliun, atau meningkat 38,69% dibanding tahun 2022, bahkan daya beli petani (NTP) terus meningkat.

"Oleh karena itu, saya sangat mensupport semua yang terjun untuk mengembangkan sektor pertanian dan kita akan sikapi secara serius, tidak hanya teori semata karna saya orang lapangan jadi saya butuh langkah konkret dari kita semua. Kalau kalian ada plan, kasih tahu saya, saya tunggu sampe 3 bulan kedepanya," paparnya.

Dalam acara tersebut, Mentan SYL sekaligus meninjau setiap booth pameran dari 30 star up yang fokus pada berbagai pengembangan sisi pertanian mulai dari budidaya, pengolahan lahan, pra panen, pasca panen dan pemasaran yang sudah menerapkan sistem manajemen mutu. Membuka ruang dan menggairahkan berkembangnya star up adalah salah satu kunci untuk melipatgandakan hasil pertanian hingga ekspor.

"Kalau begitu, ini merupakan ruang - ruang yang memiliki margin dan sangat terbuka apalagi ada star up dan lain - lain karena kedepan penggunaan digital adalah wajib untuk kita bisa kerja efektif dan cepat," jelas Mentan SYL.

Dalam kesempatan yang sama,  Chief Operating Officer Yayasan Edu Farmers Internasional, Amri Ilmma memberikan apresiasi terhadap keberhasilan sektor pertanian saat ini yang semakin berkembang pesat dan satu-satunya sektor yang menjadi tumpuan ekonomi selama pandemi. Agrinnovation Conference yang diramaikan dengan pameran startup agritech bertajuk "The Rise Of Agritech to Enhance Food Secuty", menghadirkan 30 startup agritech yang fokus pada komoditas peternakan dan pertanian yang akan memamerkan produk dan layanannya.

"Acara ini terselenggara dengan tujuan to inspire, to connect and to impower seluruh pihak yang terjun dalam sektor pertanian untuk membuka peluang hasil petani kita yang semakin besar," pungkasnya. (tos)